Minggu, 03 Januari 2016

SISTEM ENDOKTIN



SISTEM ENDOKRIN
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Orang-orang memandang hormon sebagai suatu penjelasan untuk lolongan kucing liar dan  suasana hati seorang remaja yang sering berubah-ubah lebih dari sejuta penderita diabetes di Amerika Serikat menggunakan hormon insulin dan hormon lain digunakan dalam produk kosmetik agar dapat menjaga kulit tetap mulus atau ditambahkan kedalam makanan ternak untuk menggemukkan ternak.
Hormon (dari bahasa Yunani, hormon berarti merangsang) adalah sinyal kimiawi yang disekresikan kedalam cairan tubuh, paling sering kedalam darah, dan mengkomunikasikan pesan-pesan yang bersifat mengatur didalam tubuh. Hormon bisa mencapai semua bagian tubuh, tetapi jenis se-lsel tertentu saja, yaitu sel-sel target, yang memiliki kemampuan untuk memberikan respons terhadap sinyal tersebut. Dengan demikian, hormon tertentu yang bersikulasi dalam aliran darah akan menimbulkan respons spesifik-suatu perubahan dalam metabolisme, misalnya dari sel-sel target terseleksi, sementara jenis-jenis sel lain akan mengabaikan hormon tersebut.
B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Sistem Endokrin ?
2.      Apa keterkaitan fungsi organ pada sistem Endokrin pada manusia berdasarkan strukturnya ?
3.      Bagaimana mekanisme kerja hormon ?
4.      Bagaimana cara pola hidup sehat ?




1
C. 
2
 
Tujuan
1.      Mengetahui pengertian Sistem Endokrin.
2.      Mengetahui keterkaitan fungsi organ pada sistem Endokrin pada manusia berdasarkan strukturnya.
3.      Memahami mekanisme kerja hormon.
4.      Memahami cara pola hidup sehat.
























BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Sistem Endokrin
Sistem Endokrin atau sistem hormon atau kelenjar buntu adalah sistem yang terdiri atas kelenjar dan jaringan yang menghasilkan hormon. Hormon merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh satu bagian tubuh yang mempengaruhi aktifitas kelenjar atau jaringan yang lain, misalnya metabolisme sel, reproduksi, pertumbuhan dan perkembahan tubuh, tingkah laku dan homeostasis.
Kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran (kelenjar buntu) yang mensekresi hormon secara langsung kedalam aliran darah untuk didistribusikan kedalam seluruh tubuh. Kelenjar eksokrin mempunyai saluran, hasil sekresi kelenjar tersebut dimasukkan dan disalurkan melalui saluran tersebut, misalnya kelenjar saliva atau air liur menyekresi saliva dan disalurkan kemulut melalui saluran saliva[1].

B.  Keterkaitan fungsi organ pada sistem Endokrin pada manusia berdasarkan strukturnya
Sistem Endokrin memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, fungsi seksual, mengatur suasana hati, fungsi jaringan dan proses reproduksi. Singkatnya, sistem tubuh  adalah pemain utama secara perlahan terjadi proses tubuh. Sistem saraf bertanggung jawab atas proses lebih cepat. Hal ini penting untuk memahami organ individu dari sistem endokrin dan fungsi mereka untuk memahami bagaimana sistem tubuh bekerja secara keseluruhan. Fungsi sistem endokrin dengan cara yang sama, seperti sistem saraf.
 

[1] Arif Priadi, Biologi, 2010, Jakarta: Yudhistira
3
4
 
Dalam sistem saraf, pesan listrik dikirim untuk mengkoordinasikan organ-organ tubuh, padahal dalam kasus sistem endokrin, bahan kimia, yang disebut hormon yang digunakan untuk berkomunikasi antara bagian-bagian tubuh yang berbeda. Hormon adalah bahan kimia pembawa pesan yang disintesis dan disekresi oleh kelenjar endokrin. Mereka memainkan peran utama dalam tubuh, langsung dari pertumbuhan, perkembangan, metabolisme tubuh reproduksi[2].
1.    Adapun fungsi kelenjar endokrin adalah sebagai berikut :
a) Menghasilkan hormon yang dialirkan kedalam darah yang yang diperlukan    oleh jaringan tubuh tertentu.
b)  Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
c)  Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
d)  Merangsang pertumbuhan jaringan
e)  Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus
f)  Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral,      dan air.
2. Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar buntu dapat dibedakan menjadi beberapa      macam, yaitu sebagai berikut:
a)      Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.
b)      Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu, misalnya hormon kelamin
c)      Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misalnya hormon pertumbuhan dan hormon tymus.


 
[2] D.A Pratiwi, dkk. BIOLOGI, 2007, Jakarta: Erlangga.

5
 
3.  Berdasar aspek macam dan  letaknya , kelenjar buntu dapat dibedakan menjadi             beberapa macam  yaitu sebagai berikut:
a)    Kelenjar  hipofisis terletak di dasar otak besar yang berukuran sebesar kacang disebut juga Master Of Gland.
  Terbagi 3 yaitu:
1)        Lobi Anterior atau lobi depan
a.         Hormon Somatrof  (STH atau growth hormon) berfungsi menstimulasi pertumbuhan tubuh
b.        Luteotropic Hormon (LTH)  atau  proklatin atau hormon laktogen, berfungsi untuk merangsang kelenjar susu agar mensekresikan susu.
c.         Thyroid Stimulating Hormone (TSH)  atau  hormon  treotop, berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar tiroid
d.        Adrenocorticotropic Hornone (ACTH) atau  hormon adrenotropin, berfungsi untuk merangsang dan  mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal.
e.         Gonadotropic atau  hormon kelenjar kelamin, berbeda untuk pria dan wanita.
                                       ·     Folikel Stimulating Hormone  (FSH), berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel dalam  indung telur atau ovarium (pada wanita), untuk memengaruhi proses spermatogenesis (pada pria)
                                       ·     Luteinizing Hormone (LH) atau Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), pada wanita berfungsi untuk merangsang ovulasi atau pemasakan sel telur, sedangkan pada pria untuk merangsang sel intertisial Leydig di dalam testis agar menghasilkan testosteron.
2)   Lobi Intermedia atau Lobi Tengah
Hormon Melanosit Stimulating Hormone  (MSH) atau intermedin berperan dalam mengatur perubahan warna kulit, yaitu dengan mengatur penyebaran pigmen melamin pada sel-sel melanofora kulit.


3)  
6
 
Lobi Posterior  atau Lobi Belakang
Hormon vasopresin dan petresin berfungsi untuk memengaruhi tekanan darah. Sedangkan oksitosin berperan untuk membantu proses kelahiran.

b)      Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok letaknya di daerah leher/trakea
Yang dihasilkan kelenjar tiroid ada 3 macam, yang dua macam serupa, yaitu tiroksin dan triodotironin, serta kalsitonin. Fungsinya yaitu :
1)      Memengaruih metabolisme sel, proses produksi panas, oksidasi di sel-sel tubuh, kecuali sel otak dan sel limfa;
2)      Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh;
3)      Memengaruhi dalam mengubah tirosin.
Bila hormon ini mengalami kelebihan produksi atau hipertiroidisme akan menyebabkan morbus basedowi, yaitu meningkatnya metabolisme, meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional, pelupuk mata terbuka lebar dam bola mata melotot (eksoftalmus). Bila terjadi pada anak-anak, akan mengakibatkan gigantisme.
Bila produksi tiroksin terlalu rendah atau hipotiroidisme, akan menyebabakan terhentinya pertumbuhan. Bila terjadi pada anak-anak akan  menyebabkan kretinisme. Kekurangan unsur yodium dapat menyebabkan terganggunya pembentukan hormon tiroksin, dengan gejala timbulnya gondok.
c)    Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok letaknya di dekat anak gondok. Kelenjar  ini menghasilkan  Parathormon, berfungsi mengatur pertukaran zat kapur dan fosfor dalam darah.



d)  
7
 
Kelenjar Epifise, kelenjar ini menghasilkan hormone yang belum jelas fungsinya.

e)    Kelenjar Tymus  atau kelenjar kacangan., Kelenjar ini bertugas meninmbun hormon somatrop  atau  hormone pertumbuha. Hormon ini hanya berfungsi pada masa pertumbuhan. Kelebihan hormone ini menyebabkan pertumbuhan raksasa sedangkan kekurangan hormone ini menyebabkan kekerdilan.

f)    Kelenjar Suprarenal atau kelenjar anak ginjal.
Kelenjar ini terbagi atas:
1)      Bagian kulit atau korteks
2)      Bagain dalam atau medulla
Mengasilkan hormone adrenal yang berfungsi:
1)        Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah, kulit, dan kelenjar mukosa.
2)        Mengendurkan otot polos batang tenggorokan sehingga melapangkan pernafasan
3)        Mempengaruhi pemecahan glikogen (glikoggenolisi) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah.

g)      Kelenjar Langerhans atau Pankreas
Mengahasilkan hormon insulin yang berfungsi antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot. Kekurangan hormon ini mengakibatkan kencing manis atau diabetes melistus.

h)   Kelenjar Usus dan Lambung
Kelenjar usus menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin. Sedangkan kelenjar lambung menghasilkan hormon gastrin. Hormon-hormon tersebut berperan dalam merangsang sekresi getah lambung.


i)    
8
 
Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin menghasilkan hormon dan sel-sel kelamin. Sel ini dibedakan atas kelenjar kelamin pria dan wanita.
a.    Kelenjar kelamin pria (testis) menghasilkan hormon kelamin pria atau androgen dan sel sperma. Diantara androgen yang terpenting adalah testosteron, yang berfungsi untuk:
1.    Mempertahankan proses spermatogenesis, dan
2.    Memberi efek negatif terhadap sekresi LH oleh hipofisis.
b.    Kelenjar kelaminn perempuan (ovaruium) menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon perempuan, yang meliputi estrogen dan progesteron.
1.      Esterogen dihasilkan oleh sel folikel de Graaf
2.      Progesteron dihasilkan  oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel yang telah ditinggalkan sel telur.
Sel progesteron, yaitu
a.    Mengatur pertumbuhan ari-ari (plasenta)
b.    Menghambat produksi FSH oleh hipofisis
c.    Pada ibu melahirkan, progesteron bersama laktogen berfungsi memperlancar produksi air susu, dan
d.   Mengatur pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari dinding rahim[3].
C. Mekanisme Kerja Hormon
Apabila suatu  hormon telah terikat dengan reseptor maka akan dimulai serangkaian reaksi didalam sel target (sel yang menimbulkan respon terhadap pengaruh hormon) sehingga munculah efek-efek fisiologis hormon tersebut. Reseptor dibentuk melalui sintesis protein dan akan dihancurkan  bila sudah tidak diperlukan. Reseptor ini terletak pada membran plasma dapat pula berada dalam sitoplasma ataupun di dalam inti (nukleus).


 
[3] Mohammad Amin, Biologi, 2009, Jakarta: 2009.
9
 
Hormon dari jenis Amine dan peptide (yang larut di dalam air) misalnya ADH, TSH, FSH, Noradrenalin, Calsitonin dan hormone Paratyroid berkaitan dengan reseptor pada membran sel target. Hormon ini disebut Messenger I (messenger = pesuruh, yang membawa pesan). Ikatan hormon ini akan mengaktifkan suatu enzim adenil-cylase pada membran sel bagian dalam, kemudian adenil-cylasea akan mengatalisis relaksi.
ATP ------------------------------------------------------- AMP Siklik (Messenger II)
AMP Siklik (Messenger II) akan mengaktifkan sustu enzim lain dalam sitoplasma disebut protein-kinase. Protein kinase akan mengkatalisasi reaksi pembentukan suatu protein fosfat. Protein fosfat dalah suatu enzim aktif yang dapat mengaktifkan fungsi sel misalnya mengaktifkan ekskresi/sekresi, mengaktifkan sistesis protein, menyebabkan transport aktif.
AMP Siklik yang terbentuk segera akan dihancurkan oleh fosfodiesterase. Sebagai messenger II dapat pula berbentuk GNP Siklik (Guanosin monofosfat) atau Ca++.
Beberapa hormon setelah terikat reseptor menyebabkan Ca++ dari cairan interstisial masuk melalui channel protein membran ke dalam sitosol. Di dalam sitosol Ca++ berikatan dengan protein  (Calmodulin) kemudian calmodulin akan mengaktifkan protein kinase[4].

D.      Pola Hidup Sehat Dalam Menyeimbangkan Hormon

Menjaga keseimbangan hormon sangat penting dilakukan untuk menjaga kedamaian dan kesejahteraan fisik dalam hidup. Hormon ini sangat memengaruhi kulit, pola tidur, berat badan, kesehatan reproduksi, suasana hati dan tingkat energi.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menyeimbangkan hormon:
1. Tidur
Tidur adalah saat perbaikan tubuh. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk menyeimbangkan hormon. Tanpa cukup tidur, tubuh kita akan menciptakan banyak masalah termasuk mengganggu sistem endokrin. Semua ahli merekomendasikan untuk tidur selama tujuh sampai sembilan jam sehari.
10
 
2. Kurangi stres
Ketika tingkat stres naik, tubuh kita akan mengalami peningkatan denyut jantung dan adrenalin. Hal ini mengakibatkan hormon kortisol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal menjadi berlebihan.
 Dalam sebuah artikel yang ditulis Elizabeth Scott, MD, kelebihan kortisol dalam jangka panjang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, ketidakseimbangan tiroid, kehilangan kepadatan tulang, hiperglikemia, berat badan, dan banyak lainnya.
Pelajari cara untuk mengatasi stres, mungkin dengan teknik bernapas untuk memungkinkan tubuh Anda untuk rileks beberapa saat.

3. Olahraga
Olahraga teratur akan membantu tidur lebih nyenyak di malam hari. Pastikan untuk selalu olahraga agar hormon tetap seimbang.

4. Diet sehat
Ketika hormon tidak seimbang, yang terbaik dilakukan adalah diet. Hindari makanan yang dapat membangun malapetaka pada sistem endokrin.
 Makanan berserat dan berlemak alami sangat penting, seperti avokad, sayuran hijau, ubi jalar, dan blueberry.

5. Kurangi Kopi
Kafein merupakan stimulan hormon. Jadi, lebih baik mengurangi asupan kafein sebanyak mungkin.

6. Perbanyak vitamin D
Vitamin D sangat beepengaruh pada hormon. Jika Anda tidak dapat mendapat sinar matahari secara alami, pastikan konsumsi vitamin D dan suplemen B12 bila perlu.


11
 
7. Suplemen atau vitamin
Multivitamin hanyalah salahs satu dari beberapa cara untuk menyeimbangkan hormon. Pada kenyataannya, kehidupan kita akan lebih baik jika Anda menyeimbangkan hormon secara alami.



















BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
1.    Sistem Endokrin atau sistem hormon atau kelenjar buntu adalah sistem yang terdiri atas kelenjar dan jaringan yang menghasilkan hormon.
2.    Kelenjar hipofisi menghasilkan  GH, TSH, ACTH, FSH, LH, dan Prolaktin
Kelenjar Epifisis menghasilkan hormon melatonin dan hormon vasotoan
Kelenjar tiroid menghasilkan tridotironin, tiroksin, kalositonon’
Kelenjar paratiroid menghasilkan  hormon  paratiroid atau parathormon
Kelenjat timus mengahasilkan hormon somatrotof
Kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenal
Kelenjar pankreas menghasilkan insulin 
Kelenjar usus dan lambung mengahsilkan  hormon skretin dan hormon kolesistokinin
Kelenjar kelamin menghasilkan hormon estrogen pada wanita dan testoteron pada pria
3.    Apabila suatu  hormon telah terikat dengan reseptor maka akan dimulai serangkaian reaksi didalam sel target (sel yang menimbulkan respon terhadap pengaruh hormon) sehingga munculah efek-efek fisiologis hormon tersebut. Reseptor dibentuk melalui sintesis protein dan akan dihancurkan  bila sudah tidak diperlukan. Reseptor ini terletak pada membran plasma dapat pula berada dalam sitoplasma ataupun di dalam inti (nukleus).
Hormon dari jenis Amine dan peptide (yang larut di dalam air) misalnya ADH, TSH, FSH, Noradrenalin, Calsitonin dan hormone Paratyroid berkaitan dengan reseptor pada membran sel target. Hormon ini disebut Messenger I (messenger = pesuruh, yang membawa pesan). Ikatan hormon ini akan mengaktifkan suatu enzim adenil-cylase pada membran sel bagian dalam, kemudian adenil-cylasea akan mengatalisis relaksi.
12
 
ATP ------------------------------------------------------- AMP Siklik (Messenger II)
13
 
AMP Siklik (Messenger II) akan mengaktifkan sustu enzim lain dalam sitoplasma disebut protein-kinase. Protein kinase akan mengkatalisasi reaksi pembentukan suatu protein fosfat. Protein fosfat dalah suatu enzim aktif yang dapat mengaktifkan fungsi sel misalnya mengaktifkan ekskresi/sekresi, mengaktifkan sistesis protein, menyebabkan transport aktif.
AMP Siklik yang terbentuk segera akan dihancurkan oleh fosfodiesterase. Sebagai messenger II dapat pula berbentuk GNP Siklik (Guanosin monofosfat) atau Ca++.
Beberapa hormon setelah terikat reseptor menyebabkan Ca++ dari cairan interstisial masuk melalui channel protein membran ke dalam sitosol. Di dalam sitosol Ca++ berikatan dengan protein  (Calmodulin) kemudian calmodulin akan mengaktifkan protein kinase
4.             Pola hidup sehat untuk menyeimbangkan hormon yaitu: tidur, kurangi stres, olahraga, diet sehat, kurangi kopi, perbanyak vitamin D, dan suplemen.

B.            Saran
Agar hormon seimbang sebaiknya kita harus melakukan pola hidup sehat.









DAFTAR PUSTAKA

Campbell, A Neil. 2004. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga
Mohammad Amin, Biologi, 2009, Jakarta: 2009.

Pratiwi, D. A. Dkk. 2007. BIOLOGI,. Jakarta: Erlangga.
Priadi, Arif. 2010. Biologi. Jakarta: Yudhistira
Yadi, Muhammad. 2012. [Online: http://health.liputan6.com/read/639718/7-trik                 mudah-menyeimbangkan-hormon]. Trik Mudah Menyeimbangkan Hormon.     [26 November 2014].
Yelnisa. 2012. [Online: http://yelnisa1.blogspot.com/2012/10/mekanisme-kerja-      hormon.html]. Mekanisme Kerja Hormon. [26 November 2014].










14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar