SISTEM
ENDOKRIN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Orang-orang memandang
hormon sebagai suatu penjelasan untuk lolongan kucing liar dan suasana hati seorang remaja yang sering
berubah-ubah lebih dari sejuta penderita diabetes di Amerika Serikat
menggunakan hormon insulin dan hormon lain digunakan dalam produk kosmetik agar
dapat menjaga kulit tetap mulus atau ditambahkan kedalam makanan ternak untuk
menggemukkan ternak.
Hormon (dari bahasa
Yunani, hormon berarti merangsang) adalah sinyal kimiawi yang disekresikan
kedalam cairan tubuh, paling sering kedalam darah, dan mengkomunikasikan
pesan-pesan yang bersifat mengatur didalam tubuh. Hormon bisa mencapai semua
bagian tubuh, tetapi jenis se-lsel tertentu saja, yaitu sel-sel target, yang
memiliki kemampuan untuk memberikan respons terhadap sinyal tersebut. Dengan
demikian, hormon tertentu yang bersikulasi dalam aliran darah akan menimbulkan respons
spesifik-suatu perubahan dalam metabolisme, misalnya dari sel-sel target
terseleksi, sementara jenis-jenis sel lain akan mengabaikan hormon tersebut.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian Sistem Endokrin ?
2.
Apa
keterkaitan fungsi organ pada sistem Endokrin pada manusia berdasarkan
strukturnya ?
3.
Bagaimana
mekanisme kerja hormon ?
4.
Bagaimana
cara pola hidup sehat ?
1
C.
|
1.
Mengetahui
pengertian Sistem Endokrin.
2.
Mengetahui
keterkaitan fungsi organ pada sistem Endokrin pada manusia berdasarkan
strukturnya.
3.
Memahami
mekanisme kerja hormon.
4.
Memahami
cara pola hidup sehat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Endokrin
Sistem Endokrin atau sistem hormon atau kelenjar buntu adalah
sistem yang terdiri atas kelenjar dan jaringan yang menghasilkan hormon. Hormon
merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh satu bagian tubuh yang
mempengaruhi aktifitas kelenjar atau jaringan yang lain, misalnya metabolisme
sel, reproduksi, pertumbuhan dan perkembahan tubuh, tingkah laku dan
homeostasis.
Kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran (kelenjar buntu)
yang mensekresi hormon secara langsung kedalam aliran darah untuk
didistribusikan kedalam seluruh tubuh. Kelenjar eksokrin mempunyai saluran,
hasil sekresi kelenjar tersebut dimasukkan dan disalurkan melalui saluran
tersebut, misalnya kelenjar saliva atau air liur menyekresi saliva dan
disalurkan kemulut melalui saluran saliva[1].
B.
Keterkaitan fungsi organ pada sistem
Endokrin pada manusia berdasarkan strukturnya
Sistem Endokrin
memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, fungsi
seksual, mengatur suasana hati, fungsi jaringan dan proses reproduksi.
Singkatnya, sistem tubuh adalah pemain
utama secara perlahan terjadi proses tubuh. Sistem saraf bertanggung jawab atas
proses lebih cepat. Hal ini penting untuk memahami organ individu dari sistem
endokrin dan fungsi mereka untuk memahami bagaimana sistem tubuh bekerja secara
keseluruhan. Fungsi sistem endokrin dengan cara yang sama, seperti sistem
saraf.
[1] Arif Priadi, Biologi, 2010, Jakarta: Yudhistira
3
|
1.
Adapun fungsi kelenjar
endokrin adalah sebagai berikut :
a) Menghasilkan hormon yang dialirkan kedalam darah yang yang diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.
b) Mengontrol
aktivitas kelenjar tubuh
c) Merangsang
aktivitas kelenjar tubuh
d) Merangsang
pertumbuhan jaringan
e) Mengatur metabolisme, oksidasi,
meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus
f) Memengaruhi metabolisme lemak,
protein, hidrat arang, vitamin, mineral, dan
air.
2. Berdasarkan
aktivitasnya, kelenjar buntu dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
a)
Kelenjar
yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan dalam
metabolisme.
b)
Kelenjar
yang bekerjanya mulai masa tertentu, misalnya hormon kelamin
c)
Kelenjar
yang bekerja sampai masa tertentu saja, misalnya hormon pertumbuhan dan hormon
tymus.
[2] D.A Pratiwi, dkk. BIOLOGI, 2007, Jakarta: Erlangga.
|
a)
Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak besar yang
berukuran sebesar kacang disebut juga Master
Of Gland.
Terbagi 3 yaitu:
1)
Lobi
Anterior atau lobi depan
a.
Hormon Somatrof (STH atau growth hormon) berfungsi menstimulasi
pertumbuhan tubuh
b.
Luteotropic Hormon (LTH)
atau proklatin atau hormon
laktogen, berfungsi untuk merangsang kelenjar susu agar mensekresikan susu.
c.
Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
atau hormon
treotop, berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar tiroid
d.
Adrenocorticotropic Hornone (ACTH) atau hormon adrenotropin,
berfungsi untuk merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal.
e.
Gonadotropic atau hormon kelenjar kelamin, berbeda untuk
pria dan wanita.
· Folikel
Stimulating Hormone (FSH), berfungsi untuk merangsang pertumbuhan
folikel dalam indung telur atau ovarium
(pada wanita), untuk memengaruhi proses spermatogenesis (pada pria)
· Luteinizing
Hormone (LH) atau Interstitial Cell Stimulating Hormone
(ICSH), pada wanita berfungsi untuk merangsang ovulasi atau pemasakan sel
telur, sedangkan pada pria untuk merangsang sel intertisial Leydig di dalam testis agar menghasilkan testosteron.
2)
Lobi
Intermedia atau Lobi Tengah
Hormon
Melanosit Stimulating Hormone (MSH) atau intermedin berperan dalam mengatur perubahan warna kulit, yaitu
dengan mengatur penyebaran pigmen melamin pada sel-sel melanofora kulit.
3)
|
Hormon vasopresin
dan petresin berfungsi untuk
memengaruhi tekanan darah. Sedangkan oksitosin
berperan untuk membantu proses kelahiran.
b)
Kelenjar
tiroid atau kelenjar gondok letaknya di daerah leher/trakea
Yang
dihasilkan kelenjar tiroid ada 3 macam, yang dua macam serupa, yaitu tiroksin dan triodotironin, serta kalsitonin.
Fungsinya yaitu :
1)
Memengaruih
metabolisme sel, proses produksi panas, oksidasi di sel-sel tubuh, kecuali sel
otak dan sel limfa;
2)
Memengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh;
3)
Memengaruhi
dalam mengubah tirosin.
Bila hormon ini
mengalami kelebihan produksi atau hipertiroidisme
akan menyebabkan morbus basedowi,
yaitu meningkatnya metabolisme, meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional,
pelupuk mata terbuka lebar dam bola mata melotot (eksoftalmus). Bila terjadi pada anak-anak, akan mengakibatkan
gigantisme.
Bila produksi
tiroksin terlalu rendah atau hipotiroidisme,
akan menyebabakan terhentinya pertumbuhan. Bila terjadi pada anak-anak
akan menyebabkan kretinisme. Kekurangan
unsur yodium dapat menyebabkan terganggunya pembentukan hormon tiroksin, dengan
gejala timbulnya gondok.
c)
Kelenjar
paratiroid atau kelenjar anak gondok letaknya di dekat anak gondok. Kelenjar ini menghasilkan Parathormon, berfungsi mengatur pertukaran
zat kapur dan fosfor dalam darah.
d)
|
e)
Kelenjar
Tymus atau kelenjar kacangan., Kelenjar
ini bertugas meninmbun hormon somatrop atau hormone pertumbuha. Hormon ini hanya
berfungsi pada masa pertumbuhan. Kelebihan hormone ini menyebabkan pertumbuhan
raksasa sedangkan kekurangan hormone ini menyebabkan kekerdilan.
f) Kelenjar
Suprarenal atau kelenjar anak ginjal.
Kelenjar
ini terbagi atas:
1) Bagian
kulit atau korteks
2) Bagain
dalam atau medulla
Mengasilkan
hormone adrenal yang berfungsi:
1)
Memacu aktivitas
jantung dan menyempitkan pembuluh darah, kulit, dan kelenjar mukosa.
2)
Mengendurkan otot polos
batang tenggorokan sehingga melapangkan pernafasan
3)
Mempengaruhi pemecahan
glikogen (glikoggenolisi) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah.
g)
Kelenjar
Langerhans atau Pankreas
Mengahasilkan
hormon insulin yang berfungsi antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk
mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot. Kekurangan hormon ini
mengakibatkan kencing manis atau diabetes melistus.
h)
Kelenjar
Usus dan Lambung
Kelenjar
usus menghasilkan hormon sekretin dan
kolesistokinin. Sedangkan kelenjar
lambung menghasilkan hormon gastrin.
Hormon-hormon tersebut berperan dalam merangsang sekresi getah lambung.
i)
|
Kelenjar
kelamin menghasilkan hormon dan sel-sel kelamin. Sel ini dibedakan atas kelenjar
kelamin pria dan wanita.
a.
Kelenjar
kelamin pria (testis) menghasilkan hormon kelamin pria atau androgen dan sel
sperma. Diantara androgen yang terpenting adalah testosteron, yang berfungsi untuk:
1.
Mempertahankan
proses spermatogenesis, dan
2.
Memberi
efek negatif terhadap sekresi LH oleh hipofisis.
b.
Kelenjar
kelaminn perempuan (ovaruium) menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon
perempuan, yang meliputi estrogen dan progesteron.
1.
Esterogen
dihasilkan oleh sel folikel de Graaf
2.
Progesteron
dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu
bekas folikel yang telah ditinggalkan sel telur.
Sel
progesteron, yaitu
a.
Mengatur
pertumbuhan ari-ari (plasenta)
b.
Menghambat
produksi FSH oleh hipofisis
c.
Pada
ibu melahirkan, progesteron bersama laktogen berfungsi memperlancar produksi air
susu, dan
d.
Mengatur
pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari dinding rahim[3].
C. Mekanisme Kerja
Hormon
Apabila suatu hormon telah terikat dengan reseptor
maka akan dimulai serangkaian reaksi didalam sel target (sel yang menimbulkan
respon terhadap pengaruh hormon) sehingga munculah efek-efek fisiologis hormon
tersebut. Reseptor dibentuk melalui sintesis protein dan akan dihancurkan bila sudah tidak diperlukan. Reseptor ini
terletak pada membran plasma dapat pula berada dalam sitoplasma ataupun di
dalam inti (nukleus).
[3]
Mohammad Amin, Biologi, 2009,
Jakarta: 2009.
|
ATP -------------------------------------------------------
AMP Siklik (Messenger II)
AMP Siklik (Messenger II) akan
mengaktifkan sustu enzim lain dalam sitoplasma disebut protein-kinase. Protein
kinase akan mengkatalisasi reaksi pembentukan suatu protein fosfat. Protein fosfat
dalah suatu enzim aktif yang dapat mengaktifkan fungsi sel misalnya
mengaktifkan ekskresi/sekresi, mengaktifkan sistesis protein, menyebabkan
transport aktif.
AMP Siklik yang terbentuk segera
akan dihancurkan oleh fosfodiesterase. Sebagai messenger II dapat pula
berbentuk GNP Siklik (Guanosin monofosfat) atau Ca++.
Beberapa hormon setelah terikat
reseptor menyebabkan Ca++ dari cairan interstisial masuk melalui
channel protein membran ke dalam sitosol. Di dalam sitosol Ca++
berikatan dengan protein (Calmodulin)
kemudian calmodulin akan mengaktifkan protein kinase[4].
D.
Pola Hidup Sehat Dalam
Menyeimbangkan Hormon
Menjaga keseimbangan hormon sangat penting dilakukan untuk
menjaga kedamaian dan kesejahteraan fisik dalam hidup. Hormon ini sangat memengaruhi
kulit, pola tidur, berat badan, kesehatan reproduksi, suasana hati dan tingkat
energi.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menyeimbangkan hormon:
1. Tidur
1. Tidur
Tidur
adalah saat perbaikan tubuh. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk
menyeimbangkan hormon. Tanpa cukup tidur, tubuh kita akan menciptakan banyak
masalah termasuk mengganggu sistem endokrin. Semua ahli merekomendasikan untuk
tidur selama tujuh sampai sembilan jam sehari.
|
Ketika
tingkat stres naik, tubuh kita akan mengalami peningkatan denyut jantung dan
adrenalin. Hal ini mengakibatkan hormon kortisol yang dikeluarkan oleh kelenjar
adrenal menjadi berlebihan.
Dalam sebuah artikel yang ditulis Elizabeth
Scott, MD, kelebihan kortisol dalam jangka panjang dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi, ketidakseimbangan tiroid, kehilangan kepadatan tulang,
hiperglikemia, berat badan, dan banyak lainnya.
Pelajari
cara untuk mengatasi stres, mungkin dengan teknik bernapas untuk memungkinkan
tubuh Anda untuk rileks beberapa saat.
3. Olahraga
Olahraga
teratur akan membantu tidur lebih nyenyak di malam hari. Pastikan untuk selalu
olahraga agar hormon tetap seimbang.
4. Diet sehat
Ketika
hormon tidak seimbang, yang terbaik dilakukan adalah diet. Hindari makanan yang
dapat membangun malapetaka pada sistem endokrin.
Makanan berserat dan berlemak alami sangat
penting, seperti avokad, sayuran hijau, ubi jalar, dan blueberry.
5. Kurangi
Kopi
Kafein
merupakan stimulan hormon. Jadi, lebih baik mengurangi asupan kafein sebanyak mungkin.
6. Perbanyak vitamin D
Vitamin
D sangat beepengaruh pada hormon. Jika Anda tidak dapat mendapat sinar matahari
secara alami, pastikan konsumsi vitamin D dan suplemen B12 bila perlu.
|
Multivitamin
hanyalah salahs satu dari beberapa cara untuk menyeimbangkan hormon. Pada
kenyataannya, kehidupan kita akan lebih baik jika Anda menyeimbangkan hormon
secara alami.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Sistem Endokrin atau sistem hormon atau kelenjar buntu adalah
sistem yang terdiri atas kelenjar dan jaringan yang menghasilkan hormon.
2.
Kelenjar
hipofisi menghasilkan GH, TSH, ACTH,
FSH, LH, dan Prolaktin
Kelenjar
Epifisis menghasilkan hormon melatonin dan hormon vasotoan
Kelenjar tiroid
menghasilkan tridotironin, tiroksin, kalositonon’
Kelenjar
paratiroid menghasilkan hormon paratiroid atau parathormon
Kelenjat timus
mengahasilkan hormon somatrotof
Kelenjar adrenal
menghasilkan hormon adrenal
Kelenjar
pankreas menghasilkan insulin
Kelenjar usus
dan lambung mengahsilkan hormon skretin
dan hormon kolesistokinin
Kelenjar kelamin
menghasilkan hormon estrogen pada wanita dan testoteron pada pria
3.
Apabila
suatu hormon telah terikat dengan
reseptor maka akan dimulai serangkaian reaksi didalam sel target (sel yang
menimbulkan respon terhadap pengaruh hormon) sehingga munculah efek-efek
fisiologis hormon tersebut. Reseptor dibentuk melalui sintesis protein dan akan
dihancurkan bila sudah tidak diperlukan.
Reseptor ini terletak pada membran plasma dapat pula berada dalam sitoplasma
ataupun di dalam inti (nukleus).
Hormon
dari jenis Amine dan peptide (yang larut di dalam air) misalnya ADH, TSH, FSH,
Noradrenalin, Calsitonin dan hormone Paratyroid berkaitan dengan reseptor pada
membran sel target. Hormon ini disebut Messenger I (messenger = pesuruh, yang
membawa pesan). Ikatan hormon ini akan mengaktifkan suatu enzim adenil-cylase
pada membran sel bagian dalam, kemudian adenil-cylasea akan mengatalisis
relaksi.
|
|
AMP
Siklik yang terbentuk segera akan dihancurkan oleh fosfodiesterase. Sebagai
messenger II dapat pula berbentuk GNP Siklik (Guanosin monofosfat) atau Ca++.
Beberapa
hormon setelah terikat reseptor menyebabkan Ca++ dari cairan interstisial masuk
melalui channel protein membran ke dalam sitosol. Di dalam sitosol Ca++
berikatan dengan protein (Calmodulin)
kemudian calmodulin akan mengaktifkan protein kinase
4.
Pola
hidup sehat untuk menyeimbangkan hormon yaitu: tidur, kurangi stres, olahraga,
diet sehat, kurangi kopi, perbanyak vitamin D, dan suplemen.
B.
Saran
Agar hormon seimbang
sebaiknya kita harus melakukan pola hidup sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
A Neil. 2004. BIOLOGI. Jakarta:
Erlangga
Mohammad
Amin, Biologi, 2009, Jakarta: 2009.
Pratiwi,
D. A. Dkk. 2007. BIOLOGI,. Jakarta:
Erlangga.
Priadi, Arif. 2010. Biologi. Jakarta: Yudhistira
Yadi, Muhammad.
2012. [Online: http://health.liputan6.com/read/639718/7-trik mudah-menyeimbangkan-hormon].
Trik Mudah Menyeimbangkan Hormon. [26
November 2014].
Yelnisa. 2012.
[Online: http://yelnisa1.blogspot.com/2012/10/mekanisme-kerja- hormon.html].
Mekanisme Kerja Hormon. [26 November 2014].
14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar