Minggu, 03 Januari 2016

Pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang tanah



Pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang tanah

PENDAHULUAN

1.                Latar Belakang

Kacang tanah adalah salah satu tanaman yang mudah didapat dan juga sering digunakan sebagai bahan pangan oleh masyarakat Indonesia. Selain itu kacang tanah adalah salah satu tanaman yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Oleh karena itu kami melakukan percobaan menggunakan kacang tanah sebagai objek penelitian.

2.                Rumusan Masalah

a)         Bagaimana pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah?

3.                Tujuan

a)         Mengetahui peran air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah.

4.                Hipotesis

a)         H0 = Tidak ada pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah.
b)        Ha = Adanya pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah.















TINJAUAN PUSTAKA

1.                 Air

                        Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
·        Macam-macam air :

Air itu ada bermacam-macam, air di golongkan menjadi 3 macam, yaitu air murni, air tanah, dan air permukaan.

a)      Air murni

Air ini sering disebut juga sebagai air H2O, yaitu air yang mengandung zat hidrogen dan oksigen. Air hujan adalah jenis air murni.

b)       Air tanah

Air hujan yang turun ke permukaan bumi dan masuk ke dalam  tanah, butiran tanah menyaring air. Tanah banyak mengandung mineral dan sodium. Ketika air hujan masuk ke dalam tanah, maka mineral kalsium dan sodium larut dalam air. Jika air yang sudah mengandung mineral disebut air tanah.

c)       Air permukaan

Air tanah kadang-kadang mengandung bakteri. Terutama air tanah yang ditemukan di permukaan tanah. Nah, air inilah yang disebut sebagai air permukaaan. Air tanah yang baik adalah air yang meresap ke dalam tanah sejauh 100 meter.

·         Peranan Air Bagi tumbuhan
Air yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah yang di tahan oleh butir-butir tanah. Air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang telah ada sebelum tanaman di tanam dan curah hujan yang turun sebelumnya. Peranan air bagi tumbuhan guna menjamin kelangsungan proses fisiologis dan biologi pertumbuhannya yaitu :
                                            
a)      Merupakan 90 – 95% penyusun tubuh tanaman
b)      Aktivator enzim
c)      Pereaksi dalam reaksi hidrolisis
d)     Sumber H dalam fotosintesis
e)      Penghasil O2 dalam fotosintesis
f)       Pelarut dan pembawa berbagai senyawa
g)      mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan bunga (misal epinasti)
h)      Pemacu respirasi
i)        Mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel
j)        Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus
k)      Agensia penyebaran benih tanaman
l)        Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh


·  Faktor-Faktor Mempengaruhi Kebutuhan Air Pada Tanaman

            Ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan kebutuhan air pada saat penyiraman, yaitu:

a)    Jenis, Bentuk dan Umur Tanaman

 Berdasarkan kebutuhan air, umumnya ada tiga jenis tanaman, yaitu:
1.      Jenis Suka Air, memerlukan air yang cukup banyak untuk dapat hidup dengan baik, contohnya jenis Adiantum, Begonia, Calathea, Dracaena, Dieffenbachia, Monstera, Peperomia serta jenis pakis-pakisan.
2.      Jenis menyukai air dalam jumlah sedang, memerlukan air yang cukup tapi tidak berlebih untuk tumbuh dalam kondisi yang sehat, contohnya adalah Aglaonema, Anthurium, Philodendron, dan lainnya.
3.      Jenis menyukai sedikit air, merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik dalam keadaan sedikit air, contohnya berbagai jenis tanaman sukulen, kaktus, Sansiviera, Chryptanthus dan lainnya.

Bentuk daun juga harus diperhatikan, jika daunnya besar dan tipis, berarti tanaman tidak kuat kondisi kering dan membutuhkan relatif lebih banyak air dalam penyiraman. Jika daun ada lapisan lilinnya berarti sedikit tahan akan kondisi kering. Daun kecil akan menghindari penguapan air saat siang hari. Akan tetapi penting pula diketahui jenis tanamannya, apakah tanaman menyukai air atau tidak




b)   Lokasi dan Kondisi Sekitar Tanaman

Lokasi juga mempunyai andil dalam menentukan banyaknya air untuk penyiraman. Tanaman dalam pot yang diletakkan di bawah naungan dengan yang langsung di bawah sinar matahari akan mempunyai perbedaan kebutuhan air. Umumnya tanaman yang berada di daerah naungan membutuhkan jumlah air yang relatif lebih sedikit dari pada tanaman yang terkena sinar matahari langsung.

Peletakan tanaman pada sumber air membutuhkan air yang berbeda dengan yang diletakkan di tengah lapangan terbuka. Peletakan di dekat sumber air merupakan jenis tanaman yang menyukai kondisi air cukup banyak untuk pertumbuhannya. Jenisnya pun berbeda dengan tanaman yang tahan akan sinar matahari.

c)    Jenis Media Tanam

Media merupakan material yang bersentuhan langsung dengan akar, bagian tanaman yang sangat penting untuk penyerapan air dan unsur hara lainnya. Media tanaman yang umum digunakan adalah tanah, humus, sekam, cocopeat, pasir malang, dan akar pakis. Masing-masing mempunyai daya ikat air yang berbeda. Humus mengandung banyak sisa-sisa bagian tanaman yang membusuk. Biasanya bersifat menahan air. Tetapi jika diletakkan di area terbuka, humus mudah kering dan berbentuk serpihan2/butiran2 halus.

Sekam yang umumnya digunakan adalah jenis sekam biasa dan sekam bakar. Bentuknya yang berupa butiran-butiran sekam kasar membantu tanah dalam memperbaiki struktur tanah hingga menjadi remah-remah tidak padat sehingga air dapat mengalir dengan lancar. Untuk itu media tanam sekam murni relatif cocok untuk tanaman hias pada pot, atau campuran media tanam pada musim hujan agar air tidak merusak akar yang akan mengakibatkan busuk akar.

Cocopeat relatif dapat menyimpan air hingga penggunaan media dengan campuran bahan ini sangat tepat saat musim kering, tetapi jangan biarkan media ini terlampau kering. Beda dengan pasir malang yang lebih bersifat tidak menahan air. Sangat cocok digunakan sebagai campuran media tanam pada musim hujan. Tak jarang untuk penanaman sering kali media tersebut dicampur dengan jumlah tertentu. Oleh karena itu penting mengetahui sifat media terhadap daya pegang air untuk mendapat media yang ideal dengan jenis tanaman yang hendak ditanam.

d)   Besar Kecilnya Pot

Terkait dengan tingkat kelembaban media dalam pot. Pot kecil akan mempunyai tingkat kelembaban yang lebih kecil jika dibandingkan dengan media pada pot yang besar. Tepai pot besar mempunyai kelebihan dalam pertumbuhan akar tanaman. Banyaknya ruang yang tersedia dapat memberikan ruang yang cukup untuk bernafasnya akar.

e)    Musim

Dua musim utama di Indonesia, musim kering dan musim hujan, akan mempengaruhi penyiraman terhadap tanaman. Musim kering tanaman harus diperiksa apakah memerlukan penyiraman satu-dua hari sekali sedangkan musim hujan apakah harus disiram setiap hari atau tidak.


2.       Kacang Tanah
Kacang tanah, kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala (bahasa Yunani: Arachis hypogaea L., bahasa Inggris: peanut, groundnut) merupakan tanaman polong-polongan atau legum dari famili Fabaceae, kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.

·        Proses perkecambahan

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Berdasarkan kajian ekspresi gen pada tumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan lokus-lokus yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID INSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), dan LEAFY COTYLEDON 1 (LEC1) menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC ACID 1 (GA1), GA2, GA3, GAI, ERA1, PKL, SPY, dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal sekelompok faktor transkripsi yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.

·        Tipe perkecambahan

Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


1.                  Waktu Pelaksanaan :   26 Juli – 01 Agustus 2013
    Pukul 13:00 WIB
            Tempat Pelaksanaan            :   Rumah Yuni Maria. Jl. K.H. Abdul Latief No. 21.


2.                  Alat :
·         Sendok/Pipet
·         Gelas Plastik

Bahan :
·           Kapas
·           Biji Kacang Tanah
·           Air


3.                  Cara Kerja

a)         Siapkan gelas plastik yang sudah diberi kapas.
b)        Lalu masukkan biji kacang tanah, kira-kira 2 sampai 3 biji.
c)         Setelah itu, masukkan air kurang lebih 5 tetes ke dalam gelas.
d)        Amati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang tanah selama 7 hari.

4.                  Variabel

a)         Variabel Bebas            : Air
b)        Variabel Terikat          : Kacang tanah
c)         Variabel Kontrol         : Cahaya matahari, suhu dan kelembapan udara.














BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.    Hasil

a)    Tabel :

·        Tanaman yang diberi air

Ukuran (cm)
Hari
1
2
3
4
5
6
7
0,5
1,2
2,0
3,0
4,5
5,1
6

·        Tanaman yang tidak diberi air

Ukuran (cm)
Hari
1
2
3
4
5
6
7
0
0
0
0
0
0
0







b)   Gambar :


        Hari ke-1                                                                                  Hari ke-2






           





               Hari ke-3                                                                                 Hari ke-4

                                                           


                                                                             







               Hari ke-5                                                                                Hari ke-6

           









               Hari ke 7
                                                                                                                             










2.    Pembahasan:

Tanaman kacang tanah masuk ke dalam tipe perkecambahan tanaman epigeal. Epigeal yang di maksud adalah hipokotil tumbuh memanjang yang menyebabkan kotiledon dan plumula sampai keluar. Kotiledon berperan menyimpan cadangan makanan untuk masa pertumbuhan kacang tanah.

Temperatur mempengaruhi laju fotosintesis, respirasi dan transpirasi serta kerja enzim pada tumbuhan. Suhu optimum pertumbuhan tanaman berbeda-beda tergantung jenis tanaman.
Air yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di ddalam tanah yang di tahan oleh butir-butir tanah, air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang telah ada sebeluum tanaman ditanam dan curah hujan yang turun sebelumnya. Air berperan penting dalam proses fotosintesis, menjaga tekanan turgor sel, dan transportasi unsur hara dan mengedarkan hasil fotosintesis
Faktor pH (derajat keasaman) berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. pH tanah bergantung pada jenis tanahnya.
Oksigen merupakan faktor pembatas  setiap organisme. Kadar oksigen yang cukup membantu meningkatkan respirasi akar untuk mentransportasikan unsur hara.
Cahaya matahari mempengaruhi proses fotosintesis. Cahaya matahari juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman.  Tanaman yang tumbuh ditempat gelap akan mengalami etiolasi (daun pucat, batang kurus).
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar