Pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan kacang tanah
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Kacang tanah adalah salah satu tanaman yang mudah didapat
dan juga sering digunakan sebagai bahan pangan oleh masyarakat Indonesia.
Selain itu kacang tanah adalah salah satu tanaman yang mudah tumbuh di daerah
tropis seperti Indonesia. Oleh karena itu kami melakukan percobaan menggunakan
kacang tanah sebagai objek penelitian.
2.
Rumusan Masalah
a)
Bagaimana
pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah?
3.
Tujuan
a)
Mengetahui peran
air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah.
4.
Hipotesis
a)
H0 =
Tidak ada pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah.
b)
Ha =
Adanya pengaruh air terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah.
TINJAUAN
PUSTAKA
1.
Air
Air adalah senyawa
yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer
kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin)
dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi
juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka
air tawar, danau, uap air,
dan lautan
es. Air dalam obyek-obyek
tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air,
yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air,
sungai,
muara)
menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Di banyak tempat di
dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air
juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada
bulan-bulan Europa
dan Enceladus.
Air dapat berwujud padatan
(es), cairan (air)
dan gas (uap air). Air
merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam
ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat
menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut
konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air
sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air.
·
Macam-macam air :
Air
itu ada bermacam-macam, air di golongkan menjadi 3 macam, yaitu air murni, air
tanah, dan air permukaan.
a)
Air
murni
Air ini sering disebut juga sebagai air H2O, yaitu air yang mengandung
zat hidrogen dan oksigen. Air hujan adalah jenis air murni.
b)
Air tanah
Air hujan yang turun ke permukaan bumi dan masuk ke dalam tanah,
butiran tanah menyaring air. Tanah banyak mengandung mineral dan sodium. Ketika
air hujan masuk ke dalam tanah, maka mineral kalsium dan sodium larut dalam
air. Jika air yang sudah mengandung mineral disebut air tanah.
c)
Air permukaan
Air tanah kadang-kadang mengandung bakteri. Terutama air tanah yang
ditemukan di permukaan tanah. Nah, air inilah yang disebut sebagai air
permukaaan. Air tanah yang baik adalah air yang meresap ke dalam tanah sejauh
100 meter.
·
Peranan Air Bagi tumbuhan
Air yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang
berada di dalam tanah yang di tahan oleh butir-butir tanah. Air ini berasal
dari cadangan dalam tanah yang telah ada sebelum tanaman di tanam dan curah
hujan yang turun sebelumnya. Peranan air bagi tumbuhan guna menjamin
kelangsungan proses fisiologis dan biologi pertumbuhannya yaitu :
a) Merupakan 90 – 95% penyusun tubuh
tanaman
b) Aktivator enzim
c) Pereaksi dalam reaksi hidrolisis
d) Sumber H dalam fotosintesis
e) Penghasil O2 dalam fotosintesis
f) Pelarut dan pembawa berbagai senyawa
g) mengatur bukaan stomata, gerakan
daun dan bunga (misal epinasti)
h) Pemacu respirasi
i)
Mengatur
keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel
j)
Mendukung
tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus
k) Agensia penyebaran benih tanaman
l)
Mempertahankan
suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh
· Faktor-Faktor
Mempengaruhi Kebutuhan Air Pada Tanaman
Ada beberapa hal penting
yang berkaitan dengan kebutuhan air pada saat penyiraman, yaitu:
a)
Jenis,
Bentuk dan Umur Tanaman
Berdasarkan
kebutuhan air, umumnya ada tiga jenis tanaman, yaitu:
1. Jenis Suka Air, memerlukan air yang
cukup banyak untuk dapat hidup dengan baik, contohnya jenis Adiantum, Begonia,
Calathea, Dracaena, Dieffenbachia, Monstera, Peperomia serta jenis
pakis-pakisan.
2. Jenis menyukai air dalam jumlah
sedang, memerlukan air yang cukup tapi tidak berlebih untuk tumbuh dalam
kondisi yang sehat, contohnya adalah Aglaonema, Anthurium, Philodendron, dan
lainnya.
3. Jenis menyukai sedikit air,
merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik dalam keadaan sedikit
air, contohnya berbagai jenis tanaman sukulen, kaktus, Sansiviera, Chryptanthus
dan lainnya.
Bentuk daun juga harus diperhatikan,
jika daunnya besar dan tipis, berarti tanaman tidak kuat kondisi kering dan
membutuhkan relatif lebih banyak air dalam penyiraman. Jika daun ada lapisan
lilinnya berarti sedikit tahan akan kondisi kering. Daun kecil akan menghindari
penguapan air saat siang hari. Akan tetapi penting pula diketahui jenis
tanamannya, apakah tanaman menyukai air atau tidak
b)
Lokasi dan
Kondisi Sekitar Tanaman
Lokasi juga mempunyai andil dalam
menentukan banyaknya air untuk penyiraman. Tanaman dalam pot yang diletakkan di
bawah naungan dengan yang langsung di bawah sinar matahari akan mempunyai
perbedaan kebutuhan air. Umumnya tanaman yang berada di daerah naungan
membutuhkan jumlah air yang relatif lebih sedikit dari pada tanaman yang terkena
sinar matahari langsung.
Peletakan tanaman pada sumber air
membutuhkan air yang berbeda dengan yang diletakkan di tengah lapangan terbuka.
Peletakan di dekat sumber air merupakan jenis tanaman yang menyukai kondisi air
cukup banyak untuk pertumbuhannya. Jenisnya pun berbeda dengan tanaman yang
tahan akan sinar matahari.
c)
Jenis Media
Tanam
Media merupakan material yang
bersentuhan langsung dengan akar, bagian tanaman yang sangat penting untuk
penyerapan air dan unsur hara lainnya. Media tanaman yang umum digunakan adalah
tanah, humus, sekam, cocopeat, pasir malang, dan akar pakis. Masing-masing
mempunyai daya ikat air yang berbeda. Humus mengandung banyak sisa-sisa bagian
tanaman yang membusuk. Biasanya bersifat menahan air. Tetapi jika diletakkan di
area terbuka, humus mudah kering dan berbentuk serpihan2/butiran2 halus.
Sekam yang umumnya digunakan adalah
jenis sekam biasa dan sekam bakar. Bentuknya yang berupa butiran-butiran sekam
kasar membantu tanah dalam memperbaiki struktur tanah hingga menjadi
remah-remah tidak padat sehingga air dapat mengalir dengan lancar. Untuk itu
media tanam sekam murni relatif cocok untuk tanaman hias pada pot, atau
campuran media tanam pada musim hujan agar air tidak merusak akar yang akan
mengakibatkan busuk akar.
Cocopeat relatif dapat menyimpan air
hingga penggunaan media dengan campuran bahan ini sangat tepat saat musim
kering, tetapi jangan biarkan media ini terlampau kering. Beda dengan pasir
malang yang lebih bersifat tidak menahan air. Sangat cocok digunakan sebagai
campuran media tanam pada musim hujan. Tak jarang untuk penanaman sering kali
media tersebut dicampur dengan jumlah tertentu. Oleh karena itu penting
mengetahui sifat media terhadap daya pegang air untuk mendapat media yang ideal
dengan jenis tanaman yang hendak ditanam.
d)
Besar
Kecilnya Pot
Terkait dengan tingkat kelembaban
media dalam pot. Pot kecil akan mempunyai tingkat kelembaban yang lebih kecil
jika dibandingkan dengan media pada pot yang besar. Tepai pot besar mempunyai
kelebihan dalam pertumbuhan akar tanaman. Banyaknya ruang yang tersedia dapat
memberikan ruang yang cukup untuk bernafasnya akar.
e)
Musim
Dua musim utama di Indonesia, musim
kering dan musim hujan, akan mempengaruhi penyiraman terhadap tanaman. Musim kering
tanaman harus diperiksa apakah memerlukan penyiraman satu-dua hari sekali
sedangkan musim hujan apakah harus disiram setiap hari atau tidak.
2.
Kacang
Tanah
Kacang tanah, kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang
kole, kacang banggala (bahasa Yunani: Arachis hypogaea L., bahasa
Inggris: peanut, groundnut) merupakan tanaman polong-polongan
atau legum dari
famili Fabaceae,
kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kacang tanah merupakan sejenis
tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½
kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil.
Tanaman ini adalah satu
di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang
bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di
bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses
pematangan biji
terganggu.
· Proses perkecambahan
Perkecambahan diawali
dengan penyerapan air
dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya.
Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap
imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air.
Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel
embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam
sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam
absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat. Berdasarkan kajian ekspresi
gen pada tumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa
pada perkecambahan lokus-lokus
yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID INSENSITIVE 3 (ABI3),
FUSCA 3 (FUS3), dan LEAFY COTYLEDON 1 (LEC1)
menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang
mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC
ACID 1 (GA1), GA2, GA3, GAI, ERA1, PKL,
SPY, dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan
yang normal sekelompok faktor transkripsi yang mengatur auksin (disebut
Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA.
Perubahan pengendalian
ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti
di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau
cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini
diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
· Tipe perkecambahan
Berdasarkan posisi
kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang
dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji
dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini
terjadi pada kacang kapri
dan jagung. Pada
epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula
terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang
hijau dan jarak.
Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk
memperkirakan kedalaman tanam.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.
Waktu Pelaksanaan : 26
Juli – 01 Agustus 2013
Pukul
13:00 WIB
Tempat Pelaksanaan : Rumah
Yuni Maria. Jl. K.H. Abdul Latief No. 21.
2.
Alat :
·
Sendok/Pipet
·
Gelas Plastik
Bahan :
·
Kapas
·
Biji Kacang Tanah
·
Air
3.
Cara Kerja
a)
Siapkan gelas
plastik yang sudah diberi kapas.
b)
Lalu masukkan
biji kacang tanah, kira-kira 2 sampai 3 biji.
c)
Setelah itu, masukkan
air kurang lebih 5 tetes ke dalam gelas.
d)
Amati
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang tanah selama 7 hari.
4.
Variabel
a)
Variabel Bebas : Air
b)
Variabel Terikat : Kacang tanah
c)
Variabel Kontrol : Cahaya matahari, suhu dan kelembapan
udara.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
a)
Tabel :
·
Tanaman yang diberi air
Ukuran (cm)
|
Hari
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
0,5
|
1,2
|
2,0
|
3,0
|
4,5
|
5,1
|
6
|
·
Tanaman yang tidak diberi air
Ukuran (cm)
|
Hari
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
b) Gambar :
Hari
ke-1 Hari
ke-2
Hari ke-3 Hari ke-4
Hari
ke-5 Hari ke-6
Hari
ke 7
2. Pembahasan:
Tanaman
kacang tanah masuk ke dalam tipe perkecambahan tanaman epigeal. Epigeal yang di
maksud adalah hipokotil tumbuh memanjang yang menyebabkan kotiledon dan plumula
sampai keluar. Kotiledon berperan menyimpan cadangan makanan untuk masa
pertumbuhan kacang tanah.
Temperatur
mempengaruhi laju fotosintesis, respirasi dan transpirasi serta kerja enzim
pada tumbuhan. Suhu optimum pertumbuhan tanaman berbeda-beda tergantung jenis
tanaman.
Air yang di butuhkan oleh tanaman
adalah air yang berada di ddalam tanah yang di tahan oleh butir-butir tanah,
air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang telah ada sebeluum tanaman
ditanam dan curah hujan yang turun sebelumnya. Air berperan penting dalam
proses fotosintesis, menjaga tekanan turgor sel, dan transportasi unsur hara
dan mengedarkan hasil fotosintesis
Faktor
pH (derajat keasaman) berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. pH tanah bergantung pada jenis tanahnya.
Oksigen
merupakan faktor pembatas setiap
organisme. Kadar oksigen yang cukup membantu meningkatkan respirasi akar untuk mentransportasikan
unsur hara.
Cahaya matahari mempengaruhi proses
fotosintesis. Cahaya matahari juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman yang tumbuh ditempat gelap akan
mengalami etiolasi (daun pucat, batang kurus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar