BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberian
lapisan pada suatu benda memliki tujuan untuk menambahkan unsur baru agar
menambahkan kelebihan pada benda tersebut sesuai sifat yang diinginkan. Selaras
dengan perkembangan zaman disertai juga dengan perkembangan jenis pelapis serta
implementasinya seperti pada kayu yang menggunakan fernis dan cat agar kayu
tidak cepat melapuk sedangkan untuk unsur logam sering menggunakan nikel
sebagai pelapisnya. Karena banyak inovasi-inovasi yang dilakukan pada suatu
produk khususnya yang memakai unsur logam dan nikel juga memiliki banyak
kekurangan sehingga logam harus dilapisi
unsur unsur lain supaya sesuai dengan kebutuhan pada benda tersebut.
Proses
pelapisan tidak hanya menambahkan sifat kuat pada benda tetapi juga memberika
sifat-sifat antara lain adalah tahan korosi, tahan panas, tidak mudah berkarat,
lebih kuat, dan sifat-sifat yang lain sesuai dengan unsur yang digunakan
sebagai pelapis bahan utama.
Karena
hal ini diangkat dalam suatu makalah untuk mempermudah penentuan unsur dipakai
untuk menambahkan sifat-sifat tertentu sesui dengan kebutuhan. Dengan
memberikan proses pelapisan secara sederhana.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Electroplating ?
2. Bagaimana
proses Electroplating ?
3. Bagaimana
proses pelapisan tembaga?
4. Bagaimana
proses pelapisan Krom pada baja?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui bagaimanakah cara pelapisan
logam
2. Untuk mengetahui prinsip kerja pelapisan logam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pelapisan Logam
Pelapisan
logam adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan sifat tertentu pada
suatu permukaan benda kerja, dimana diharapkan benda tersebut akan mengalami
perbaikan baik dalam hal struktur mikro maupun ketahanannya, dan tidak menutup
kemungkinan pula terjadi perbaikan terhadap sifat fisiknya. Pelapisan logam
merupakan bagian akhir dari proses produksi dari suatu produk. Proses tersebut
dilakukan setelah benda kerja mencapai bentuk akhir atau setelah proses
pengerjaan mesin serta penghalusan terhadap permukaan benda kerja yang
dilakukan. Dengandemikian, proses pelapisan termasuk dalam kategori pekerjaan finishing
atau sering juga disebut tahap penyelesaian dari suatu produksi benda
kerja.
1.
Macam-Macam Pelapisan Logam
a.
Pelapisan Dekoratif
Pelapisan dekoratif
bertujuan untuk menambah keindahan tampak luar suatu benda atau produk.
Sekarang ini pelapisan dengan bahan krom sedang digemari karena warnanya yang
cemerlang, tidak mudah terkorosi dan tahan lama. Produk yang dihasilkan banyak
digunakan sebagai aksesoris pada kendaraan bermotor baik yang beroda 2 maupun
pada kendaraan beroda 4. Dengan kata lain pelapisan ini hanya untuk mendapatkan
bentuk luar yang baik saja. Logam-logam yang umum digunakan untuk pelapisan
dekoratif adalah emas, perak, nikel dan krom.
b.
Pelapisan Protektif
Pelapisan
protektif adalah pelapisan yang bertujuan untuk melindungi logam yang dilapisi
dari serangan korosi karena logam pelapis tersebut akan memutus interaksi
dengan lingkungan sehingga terhindar dari proses oksidasi.
c.
Pelapisan Untuk Sifat Khusus Permukaan
Pelapisan
ini bertujuan untuk mendapatkan sifat khusus permukaan seperti sifat keras,
sifat tahan aus dan sifat tahan suhu tinggi atau gabungan dari beberapa tujuan
diatas secara bersama-sama. Misalnya dengan melapisi bantalan dengan logam
nikel agar bantalan lebih keras dan tidak mudah aus akibat gesekan pada saat
berputar.
d.
Pelapisan Logam Ditinjau Dari Sifat
Elektrokimia Bahan Pelapis
1.
Pelapisan Anodik
Pelapisan
anodik merupakan pelapisan dimana potensial listrik logam pelapislebih anodik
terhadap substrat. Contohnya pelapisan pada baja yang memiliki potensial
listrik -0,04 Volt yang dilapisi dengan logam Seng yang memiliki potensial
listrik -0,0762 Volt. Logam seng bersifat lebih anodik terhadap baja sehingga
logam. Seng akan mengorbankan dirinya dalam bentuk korosi sehingga logam yang
lebih katodik terhindar dari reaksi korosi. Pelapisan ini termasuk dalam jenis
pelapisan protektif. Keunggulan dari pelapisan ini adalah sifat logam pelapis
yang bersifat melindungi logam yang dilapisi sehingga walaupun terjadi cacat
pada permukaan pelapis karena sebab seperti tergores, retak, terkelupas dan
lain-lain sehingga terjadi “eksposure” terhadap lingkungan sekitarnya,
sampai batas tertentu tetap terproteksi oleh logam pelapis.
2.
Pelapisan Katodik
Pelapisan
katodik merupakan pelapisan dimana potensial listrik logam pelapis lebih
katodik terhadap substrat. Contohnya pelapisan pada tembaga yang memiliki
potensial listrik +0,34 Volt yang dilapisi dengan logam Emas yang memiliki
potensial listrik +1,5 Volt. Logam Emas bersifat lebih mulia dibandingkan
dengan logam tembaga, maka apabila logam pelapis mengalami cacat, logam yang
dilapisi akan terekspose ke lingkungan dan bersifat anodik sehingga akan
terjadi korosi lokal yang intensif terhadap substrat. Pelapisan katodik sangat
cocok digunakan pada pelapisan dekoratif karena umumnya aksesoris dan perhiasan
dari bahan-bahan imitasi tidakdikenai gaya-gaya dari luar sehingga kecil
kemungkinan untuk mengalami cacat lokal pada permukaan.
B.
Elektroplating
1.
Defenisi Elektroplating
Pada
dasarnya teknik pelapisan logam, elektroplating, atau biasa juga disebut krom
oleh masyarakat umum, bertujuan untuk melapisi logam agar tahan terhadap karat
dan juga untuk menambah nilai keindahannya. Pelapisan logam dapat berupa lapis
seng, galfanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel dan krom. Dalam hal ini kita
akan mempelajari teknik krom. Lapis krom berguna sebagai penahan karat dan
menambah keindahan dengan warna putih mengkilapnya. Setiap jenis logam
memerlukan perlakuan yang berbeda dalam proses krom. Namun demikian agar lebih
sederhana dan mudah dipahami, krom logam dibagi menjadi dua jenis logamnya,
yaitu :
1)
Logam penghantar listrik
Contoh
: besi, tembaga, kuningan ,besi baja.
2)
Logam yang kurang atau tidak penghantar
listrik
Contoh
: aluminium murni dan campuran.
Elektroplating
ialah “elektrodeposisi pelapis (coating) logam melekat ke elektroda
untuk menjaga substrat dengan memberikan permukaan dengan sifat dan dimensi
berbeda daripada logam basisnya tersebut”. Beberapa proses, misalnya anodisasi
krom, elektroda yang dimaksud ialah anoda. Akan tetapi kebanyakan, yang disebut
elektroda dalam perumusan di atas ialah katoda. Jadi sistem plating terdiri
atas: sirkit luar, elektroda negatif (katoda) yakni barang yang digarap,
larutan plating, elektroda negatif (anoda). Maksud elektroplating ialah demi
tujuan penampilan (bagus, kilap, cemerlang), perlindungan (terhadap korosi),
sifat khas permukaan, sifat teknis atau sifat mekanis tertentu.
Gambar
Gambar
2.1. Proses Pelapisan Listrik (Elektroplating).
Lapis listrik (Elektroplating) adalah
suatu proses pengendapan logam pada permukaan suatu logam atau non logam (benda
kerja) secara elektrolisa. Endapan yang terjadibersifat adhesif terhadap logam
dasar.
2.
Fungsi Elektroplating
Dalam teknologi pengerjaan logam,
proses lapis listrik termasuk ke dalam proses pengerjaan akhir (metal
finishing). Adapun fungsi dan tujuan dari pelapisan logam adalah sebagai
berikut :
1)
Memperbaiki tampak rupa (dekoratif) misalnya
; pelapisan emas, perak,kuningan, dan tembaga.
2)
Melindungi logam dan dekorasi, yaitu :
§
Melindungi logam dasar dengan logam yang
lebih mulia, misalnya ;pelapisan platina, emas dan baja.
§
Melindungi logam dasar dengan yang kurang
mulia, misalnya ; pelapisanseng dan baja.
3)
Meningkatkan ketahanan produk terhadap
gesekan (abrasi), misalnya ;pelapisan krom keras.
4)
Memperbaiki kehalusan /bentuk permukaan
toleransi logam dasar misalnya ;pelapisan nikel, krom dan lain sebagainya.
5) Elektroforming,
yaitu ; membentuk benda kerja dengan cara endapan.
Pelapisan Tembaga
Tembaga
atau Cuprum (Cu) merupakan logam yang banyak sekali digunakan, karena mempunyai
sifat hantaran arus dan panas yang baik. Tembaga digunakan untuk pelapisan
dasar karena dapat menutup permukaan bahan yang dilapis dengan baik. Pelapisan
dasar tembaga dipelukan untuk pelapisan lanjut dengan nikel yang kemudian yang
kemudian dilakukan pelapisan akhir khrom.
Aplikasi
yang paling penting dari pelapisan tembaga adalah sebagai suatu lapisan dasar
pada pelapisan baja sebelum dilapisi tembaga dari larutan asam yang biasanya
diikuti pelapisan nikel dan khrom. Tembaga digunakan sebagai suatu lapisan awal
untuk mendapatkan pelekatan yang bagus dan melindungi baja dari serangan
keasaman larutan tembaga sulfat. Alasan pemilihan plating tembaga untuk
aplikasi ini karena sifat penutupan lapisan yang bagus dan daya tembus yang
tinggi.
Sifat-sifat
Fisika Tembaga
1. Logam
berwarna kemerah-merahan dan berkilauan
2. Dapat
ditempa, dibengkokan dan merupakan penghantar panas dan listrik
3. Titik
leleh : 1.0830C, titik didih : 2.3010C
4. Berat
jenis tembaga sekitar 8,92 gr/cm3
Sifat-sifat
Kimia Tembaga
1. Dalam
udara kering sukar teroksidasi, akan tetapi jika dipanaskan akan membentuk
oksida tembaga (CuO)
2. .Dalam
udara lembab akan diubah menjadi senyawa karbonat atau karat basa, menurut
reaksi : 2Cu + O2 + CO2 + H2O →
(CuOH)2 CO3
3. Tidak
dapat bereaksi dengan larutan HCl encer maupun H2SO4encer
4. Dapat
bereaksi dengan H2SO4 pekat maupun HNO3 encer dan pekat
Cu
+ H2SO4 → CuSO4 +2H2O + SO2 Cu +
4HNO3 pekat → Cu(NO3)2 + 2H2O + 2NO2 3Cu
+ 8HNO3 encer → 3Cu(NO3)2 + 4H2O + 2NO
5. Pada
umumnya lapisan Tembaga adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi dengan
Nikel atau Khrom. Pada prinsipnya ini merupakan proses pengendapan logam secara
elektrokimia,digunakan listrik arus searah (DC). Jenis elektrolit yang
digunakan adalah tipe alkali dan tipe asam.
Larutan
Strike menghasilkan lapisan yang sangat tipis. Larutan strike dapat pula
dipakai sebagai pembersih dengan pencelupan pada larutan sianida yang ditandai
dengan keluarnya gas yang banyak pada benda kerja sehingga kotoran-kotoran yang
menempel akan mengelupas. Larutan ini terutama digunakan pada komponen-komponen
dari baja sebagai lapisan dasar, untuk selanjutnya dilakukan pelapisan tembaga
dengan logam lain.
Formula
kecepatan tinggi atau efisiensi tinggi digunakan untuk plating tembaga tebal,
smentara proses Rochelle digunakan untuk menghasilkan pelapisan yang bersifat
antara strike dan kecepatan tinggi. Garam-garam Rochelle tidak terdekomposisi
dan hanya berkurang melalui drag-out yaitu terikutnya larutan pada benda kerja
pada saat pengambilan dari tanki tinggi disbanding larutan strike sebab
kerapatan arus katoda dan efisiensi penting dalam kecepatan plating. Larutan
Rochelle dan kecepatan tinggi dapat dioperasikan pada temperatur relatif
tinggi.Komposisi larutan dan kondisi operasi untuk pelapisan tembaga asam dapat
dilihat pada tabel 2.4.
Proses
“Pengolahan Awal” adalah proses persiapan permukaan dari benda kerja yang akan
mengalami proses pelapisan logam.Pada umumnya proses pelapisan logam itu
mempunyai dua tujuan pokok adalah sifat dekorasi, sifat ini untuk mendapatkan
tampak rupa yang lebih baik dari benda asalnya, dan aplikasi teknologi, sifat
ini misalnya untuk mendapatkan ketahanan korosinya, mampu solder, kekerasan,
sifat listrik dan lain sebagainya.Keberhasilan proses pengolahan awal ini
sangat menentukan kualitas hasil pelapisan logam, baik dengan cara listrik,
kimia maupu dengan cara mekanis lainnya.
Proses
pengolahan awal yang akan mengalami proses pelapisan logam pada umumnya
meliputi proses-proses pembersihan dari segala macam pengotor (cleaning proses)
dan juga termasuk proses-proses pada olah permukaan seperti poleshing,
buffing,dan proses persiapan permukaan yang lainnya.Untuk mendapatkan daya
lekat pelapisan logam (adhesi) dan fisik permukaan benda kerja yang baik dari
suatu lapisan logam, maka perlu diperhatikan cara olah permukaan dan proses
pembersihan permukaan. Ketidaksempurnaan kedua hal tersebut di atas dapat
menyebabkan adanya garisan-garisan pada benda kerja dan pengelupasan hasil
pelapisan logam.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Waktu
dan Tempat
·
Waktu : Kamis, 24 Oktober 2013
·
Tempat : RTC (Rau Trade Center)
B.
Alat
dan Bahan
1. Alat
·
Aki
·
Voltmeter
·
Pengangkat cincin
·
Sikat
·
Kabel
2.
Bahan
·
Air
·
Sendawa
·
Buah lerek
·
Cincin tembaga
·
Cairan emas
C.
Cara
Kerja/Penyepuhan
1. Sebuah
cincin tembaga direndam kedalam air sendawa (portas) ± 5 menit.
2. Setelah
itu, cuci bersih dengan buah lerek dan disikat sampai bersih.
3. Rendam
pada cairan emas selama 15 menit.
·
Cincin yang akan di sepuh
berada di kutub negatif (-).
·
Sedangkan pada cairan emas
berada di kutub positif (+).
4. Setelah
direndam selama 15 menit, lalu angkat dan tiriskan.
BAB
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari
hasil penelitian yang kami lakukan dalam proses penyepuhan tembaga dengan
menggunakan emas diperoleh reaksi :
B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
pada penyepuhan tembaga yang dilapisi dengan emas terjadi reaksi elektrolisis.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tembaga dianggap sebagai katoda dan
emas sebagai anoda. Dan yang menjadi larutan elektrolit adalah AuCl3. Anoda
adalah tempat terjadinya oksidasi. Sedangkan katoda adalah tempat terjadinya
reduksi. Elektrolit adalah larutan yang menghantarkan listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar