Minggu, 03 Januari 2016

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGY TERBUKA



BAB I
PENDAHULUAN

1.                  LATAR BELAKANG
          Disini kita membahas tentang pancasila sebagai ideologi terbuka. Dimana Pancasila menjadi pedoman dan acuan kita dalam menjalankan aktivitas di segala bidang, sehingga sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel dan tidak tertutup, kaku yang akan membuatnya ketinggalan zaman. Serta kita membahas tentang sikap positif pancasila sebagai ideologi terbuka, dimana kita dapat mengetahui sikap positif dari kelima sila.
2.              RUMUSAN MASALAH

a)     Bagaimana sikap positif yang bisa kita ambil dari kelima sila ?
b)    Apa arti pancasila sebagai ideologi terbuka ?

3.            TUJUAN
a)    Agar dapat mengetahui sikap positif dari kelima sila
b)   Agar mengetahui arti pancasila sebagai ideologi terbuka

4.             MANFAAT
a)    Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan pelajar
b)   Dapat dijadikan cerminan kita di kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN


1.     PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 
   
     Ideologi berasal dari kata ideas dan logos. Idea berarti gagasan, konsep sedangkan logos berarti ilmu. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan,  kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan.

·        Ciri-ciri Ideologi Terbuka :

1.     Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
2.    Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.
3.    Hasil musyawarah dan konsensus masyarakat.
4.    Bersifat dinamis dan reformis.
5.    Cita-cita dasar yang ingin diwujudkan masyarakat bukan berasal dar luar masyarakat atau dipaksakan dari elit penguasa tertentu.
6.    Terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar, tetapi memiliki kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai dari luar yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah ada dan manakah yang tidak boleh berubah.

·         Fungsi Ideologi Terbuka :

1.      Struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami kejadian dalam keadaan alam sekitarnya.
2.      Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat.
3.      Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.
4.      Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
5.      Kemampuan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
6.      Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
Kesimpulan yang bisa ditarik adalah sekalipun pengertian ideologi bervariasi, tetapi jika dicermati sesungguhnya terkandung inti-inti kesamaan. Kesamaannya, yakni ideologi adalah prinsip, dasar, arah, dan tujuan dalam kehidupan.
(http://raenw.blogspot.com/2012/09/pengertianfungsimacam-dan-ciri-ideologi.html).
Yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. Ini bukan berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat diubah dengan nilai dasar yang lain yang sama artinya dengan meniadakan Pancasila atau meniadakan identitas/jati diri bangsa Indonesia (AL Marsudi, 2000:62). Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila itu dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman secara kreatif dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.
·     Moerdiono (BP7 Pusat, 1992:399) menyebutkan beberapa factor yang mendorong pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka.

a)                  Dalam proses pembangunan nasional berencana, dinamika masyarakat kita berkembang amat cepat. Dengan demikian tidak semua persoalan kehidupan dapat ditemukan jawabannya secara ideologis dalam pemikiran ideologi-ideologi sebelumnya.
b)                  Kenyataan bangkrutnya ideologi tertutup seperti marxismeleninisme/komunisme. Dewasa ini kubu komunisme dihadapkan pada pilihan yang amat berat, menjadi suatu ideologi terbuka atau tetap mempertahankan ideologi lainnya.
c)                  Pengalaman sejarah politik kita sendiri dengan pengaruh komunisme sangat penting. Karena pengaruh ideologi komunisme yang pada dasarnya bersifat tertutup, Pancasila pernah merosot menjadi semacam dogma yang kaku. Pancasila tidak lagi tampil sebagai acuan bersama, tetapi sebagai senjata konseptual untuk menyerang lawan-lawan politik. Kebijaksanaan pemerintah di saat itu menjadi absolute. Konsekuensinya, perbedaan-perbedaan menjadi alasan untuk secara langsung dicap sebagai anti pancasila.
d)                 Tekad kita untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai catatan, istilah Pancasila sebagai satu-satunya asas telah dicabut berdasarkan ketetapan MPR tahun 1999, namun pencabutan ini kita artikan sebagai pengembalian fungsi utama Pancasila sebagai dasar Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila harus dijadikan jiwa (volkgeits) bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalam pengembangan Pancasila sebagai Ideologi terbuka. Di samping itu, ada faktor lain, yaitu adanya tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai alternative ideologi dunia.

2. Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Proses perumusan pancasila sebagi dasar negara menjelang tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan di Asia Timur Raya, banyak cara yang digunakan jepang untuk menarik simpati khususnya kepada bangsa Indonesia, salah satunya adalah janji Jepang untuk memberi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Sebagai kelajutan dari janji tersebut, maka pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesi (BPUPKI atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai), yang bertugas untuk menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI diketuai oleh DR. Rajiman Widiodiningrat, wakil ketua R. Panji Suroso dan Tuan Hachibangase dari Jepang dan beranggotakan 60 orang. Selama masa tugasnya BPUPKI melakukan dua kali sidang.
3Fungsi Pokok Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara 
Adapun fungsi pokok pancasila sebagai dasar negara adalah sebagai berikut:
a)                  Sebagai dasar Negara, pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau norma fundamental (fundamental norm) Negara dengan demikian Pancasila menempati norma hukum tertinggi dalam Negara ideologi Indonesia. Pancasila adalah cita hukum ( staatside ) baik hukum tertulis dan tidak tertulis ( konvensi ).
b)                  Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan kaidah Negara yang fundamental artinya kedudukannya paling tinggi, oleh karena itu Pancasila juga sebagai landasan ideal penyususnan arturan – aturan di Indonesia. Oleh karena itu semua peraturan perundangan baik yang dipusat maupun daerah tidak menyimpang dari nilai Pancasila atau harus bersumber dari nilai -nilai Pancasila.
c)                  Sebagai Pandangan Hidup, yaitu nilai Pancasila merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan Negara agar tetap berdiri kokoh dan mengetahui arah dalam memecahkan masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan keamanan.
d)                 Sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, nilai pancasila itu mencerminkan kepribadian bangsa sebab nilai dasarnya kristalisasi nilai budaya bangsa Indonesia asli, bukan diambil dari bangsa lain.
e)                  Sebagai Perjanjian luhur bangsa Indonesia, pancasila lahir dari hasil musyawarah para pendiri bangsa dan negara (founding fathers) sebagi para wakil bangsa, Pancasila yang dihasilkan itu dapat dipertanggungjawabkan secara moral, sisio kulturil. Moral dalam arti tidak bertentangan dengan nilai agama yang berlaku di Indonesia, sosio kultural berarti cerminan dari nilai budaya bangsa Indonesia, karena itu Pancasila merangkul segenap lapisan masyarakat Indonesia yang majemuk ini.
·       Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai  Ideologi Terbuka

a.    Pancasila sila Ketuhanan YME dapat ditunjukkan dengan cara beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masinq-masing. Selanjutnya juga dapat dlkembanqkan sikap hormat menghomati dan bekerja sama antar- pemeluk agama yang berbeda-beda agar kerukunan dan kedamaian hidup antar umat beraqama dapat berjalan dengan baik. Manusia selain sebagai makhluk pribadi, sosial, juga sebagai makhluk Tuhan YME. Sebagai makhluk Tuhan, manusia selalu menjaga hubungannya dengan sang pencipta, yaitu dengan melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh Tuhan seperti yang ditunjukkan dalam nllai-nilal sila pertama Pancasila. Manusia harus senantiasa menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing dan tidak dibenarkan untuk rnernaksakan agama atau kepercayaannya kepada orang lain Kehidupan manusia tidak terlepas hubungannya dengan Tuhan, apa yang dilakukan manusia adalah selalu berkaitan dengan Tuhan, Oleh karena itu, sikap positit yang sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan harus senantiasa di kembangkan, di antaranya menghadiri dan mengikuti ceramah-ceramah keagamaan yang bermanfaat baqi bertambahnya pengetahuan tentang agama, menghindari pelecehan terhadap ajaran-ajaran agama lain, yang mengarah timbulnya SARA, menghindari sikap fanatik yang berlebihan terhadap agama sendiri agar tidak terjadi perpecahan antarpemeluk agama, dan menjauhi segala larangan aqarna, antara lain judi, minum-minuman keras, narkoba, pergaulan bebas yang dapat merugikan kita.

1.    Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab, di antaranya dapat ditunjukkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang menjunjung tinggi nilal-nllai kemanusiaan. Misalnya dengan cara suka memberi pertolongan kepada orang lain maupun bangsa lain yang benar-benar membutuhkan pertolonqan. Sikap menghargai orang lain dengan memperlakukan, manusia sesuai harkat martabatnya, menqakui bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki derajat, hak dan kewajiban yang sarna meskipun berbeda agama, suku, jenis kelamin, kedudukan sosial dan warna kulit, Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan merupakan cerminan nilai kemanusiaan, yang dapat juga ditunjukkan dengan mengembangkan stkap dan perbuatan yang mengandung semangat solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, menjaga rasa setia kawan terhadap sesama yang kurang beruntung, tanpa membedakan aqarna, bangsa, negara, dan warna kulit, turut serta dalam misi-misi kemanuslaan, baik dalam kepentinqan- nasional maupun internaslonal, ikut berpartisipasi dalam usaha perdamaian dunia, dengan mendukung adanya antikekerasan, antiperanq dan antiRelanggaran hak asasi manusia.
2.    Sila Persatuan Indonesia
Kita perlu menqernbanqkan sikap positif yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sila Persatuan Indonesia, agar kita tetap menjadi satu kesatuan bangsa yang utuh. Sikap positif yang sesuai dengan sila ketiga adalah menjunjung tinggi nilai nasionalisme, yang dituniukkan dengan cara menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara atas kepentingan pribadi atau golongan. Setiap warga negara diharapkan sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negaranya. Persatuan Indonesia selalu dilandasi dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu hal-hal yang bersifat kedaerahan harus dihargai karena bisa rnenjadi kekayaan nasional. Namun kita harus mencegah seqala bentuk aspirasi politik yang bersitat kedaerahan dan kesukuan yang bertentangan dengan Pancasila. Sikap positif yang lain yang dapat ditunjukkan adalah mendukung dan menghormati keberadaan suku-suku bangsa dan menghindari terjadinya pertikaian antarsuku, menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya falsafah serta ideoloqi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya serta menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan, menjaga nama baik bangsa di manapun kita berada, menghargai dan bi!mgga terhadap kebudayaan nasional dan produk-produk dalam negeri
3.    Sila Kerakyatan yang diplmpln oleh hlkmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan      Perwakilan
Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila sila keempat dapat ditunjukkan dengan melakukan perbuatan yang mendukung pelaksanaan demokrasi Pancasila. Perilaku-perilaku tersebut di antaranya adalah mengakui bahwa setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan, kewajiban yang sarna. Pelaksanaan hak harus selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Pelaksanaan demokrasi Pancasila selalu mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan, yaitu musyawarah mufakat yang diliputi seman gat kekeluargaan. Setiap manusia hendaknya menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan hasil musyawarah, serta menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab, Musyawarah mufak’at dilaksanakan dengan akal sehat dan sesuai hati nurani yang luhur, dalam mengambil keputusan musyawarah harus mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan, agar hasil keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4.    Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dapat ditunjukkan dengan sikap yangselalu memegang prinsip keadilan. Sikap tersebut di antaranya , sebagai berikut :
a)      Mengakui adanya hak setiap warga negara untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
b)      Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan atau merugikan kepentingan umum.
c)      Menghormati hak-hak orang lain.
d)     Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
e)      Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.
f)       Selalu berusaha mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

c)     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar