Minggu, 11 Oktober 2015

Kenakalan Remaja


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun belum cukup dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan pemimpin masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir ini seperti semakin aktif mengikuti organisasi antar pelajar dan peningkatan prestasi. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja mendapatkan perhatian yang serius untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, untuk menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.











1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa faktor penyebab kenakalan remaja?
2.      Bagaimana gejala yang muncul pada remaja?
3.      Perilaku kenakalan remaja?
4.      Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja?



1.3. Tujuan
1.      Untuk mengetahui penyebab kenakalan remaja di Indonesia
2.      Untuk mengetahui gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah pada kenakalan remaja
3.      Untuk memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menanggulangi kenakalan remaja
4.      Untuk mengetahui jenis-jenis kenakalan remaja di Indonesia
5.      Untuk mengetahui dampak negatif dari kenakalan remaja












BAB II
Pembahasan
Masa remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja sering menjadi pembahasan dalam banyak seminar. Oleh karena itu, para orangtua hendaknya berkenan menerima remaja sebagaimana adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan perbedaan. Orangtua para remaja hendaknya justru menjadi pemberi teladan di depan, di tengah membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk si remaja.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun


2.1.  Faktor terjadinya kenakalan remaja


Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
faktor yang menelatarbelakangi kenalkalan remaja :
·        Faktor keluarga : - orang tua kurang perduli dengan anaknya
·        Faktor lingkungan : - dibully oleh teman-temannya
·        Faktor ekonomi : - membandingkan orang kaya dengan orang miskin


2.2. Gejala atau tanda-tanda seorang remaja mengalami kenakalan remaja
1.      anak-anak tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri.
2.      Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau sekolah.
3.      Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
4.      Anak-anak yang suka berbohong.
5.      Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
6.      Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
7.      Anak-anak yang suka menyakiti / mengganggu teman-temannya disekolah atau dirumah.












2.3.    Perilaku yang merupakan kenakalan remaja
-1 : Membolos sekolah
- 2 : Kebut-kebutan di jalanan

- 3 : Geng motor
- 4 : Penyalahgunaan narkotika
- 5 : Perilaku seksual
- 6 : Perkelahian antar pelajar

- 7 : Merusak fasilitas umum
- 8 : Suka Terlambat
- 9 : berkelahi dengan teman
- 10 : Nonton majalah atau video porno






2.4.    Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja
Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
1.      Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
2.      Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
3.      Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
4.      Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
5.      Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik.
6.      Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
7.      Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.
Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan:
1.      Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu mengatasinya.
2.      Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut


BAB III
3.1. Kesimpulan
      Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan. Untuk menanggulanginya Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan juga mampu mengatasi kenakalan remaja.

Adapun solusi dalam menghadapi kenakalan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
·         Tindakan preventif, yaitu tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja
·         Tindakan represif, yaitu memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja
·         Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi.










3.2. Saran
a.         Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangatdalam keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasihsayang serta tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai seorang sahabat terpercaya.

b.    Pihak Sekolah
Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi yang dimiliki siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta dapatmeminimalisir penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan konsep diri siswa.
c.    Pihak Pemerintah
Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
d.      Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahannya. Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja segera laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.
e.       Para Remaja
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Agar kita dapat menjadi remaja yang baik dan agar kita bisa menciptakan Negara dan bangsa yang sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar